Minggu, 29 November 2009

Pernikahan dan kehidupan sebagai Putri


Pada April 1955, Grace Kelly diminta memimpin delegasi AS ke Festival Film Cannes. Di Monako, ia diundang untuk ikut serta dalam kesempatan berfoto di Istana Monako dengan pemimpin Monako saat itu, Pangeran Rainier III. Setelah serangkaian masalah dan penundaan, Grace akhirnya bisa sampai di Monako dan bertemu sang pangeran.

Sekembalinya di Amerika, Grace memulai film berikutnya, The Swan, dan kebetulan berperan sebagai seorang Putri. Secara pribadi, Grace mulai bersurat-suratan dengan Pangeran Rainier. Bulan Desember 1955, Rainier melakukan perjalanan ke Amerika yang dimaksudkan sebagai kunjungan resmi. Beberapa pihak berspekulasi bahwa Pangeran Rainier pergi ke Amerika untuk mencari istri. Sesuai perjanjian tahun 1918 dengan Perancis, Monako akan dikembalikan ke Perancis bila Rainier tidak memiliki keturunan.

Dalam konferensi pers di AS, ketika ditanya apakah dirinya sedang mencari istri, Rainier menjawabnya, "Tidak." Pertanyaan kedua berupa pengandaian, "'Andaikan' Anda sedang mencari istri, wanita seperti apa yang Anda sukai?" Rainier tersenyum dan menjawab, "Saya tidak tahu - yang terbaik." Rainier menemui Grace dan keluarganya, dan 3 hari kemudian melamarnya. Grace menerima, dan keluarganya memulai persiapan pernikahan yang menurut media massa waktu itu "Pernikahan Terbesar Abad Ini" ("The Wedding of the Century"). Tanggal pernikahan ditetapkan 19 April 1959.

Berita pertunangan Grace-Rainier merupakan sensasi besar, walaupun karier film Grace Kelly mungkin segera berakhir. Istana Monako dicat dan dihias ulang sebagai persiapan pernikahan. Rombongan keluarga Grace Kelly dan wartawan diangkut dengan kapal laut dari Amerika ke Monako. Calon pengantin beserta keluarga, pendamping pengantin, anjing pudel, dan lebih dari 80 koli koper diangkut dengan kapal laut menuju Riviera. Lebih dari 400 wartawan melamar untuk ikut dalam rombongan, walaupun sebagian besar di antaranya ditolak. Di Monako, lebih dari 20 ribu orang berada di jalan untuk menyambut kedatangan sang Putri.

Pernikahan dilakukan dalam dua upacara. Upacara pertama dilakukan di Palace Throne Room berupa upacara catatan sipil sepanjang 40 menit, dan dipancarkan secara luas di Eropa. Sebagai penutup upacara, dibacakan 142 gelar resmi yang dianugerahkan kepada Putri Grace sebagai istri Pangeran Rainier.

Hari berikutnya, upacara pernikahan dilangsungkan di Katedral Saint Nicholas. Baju pengantin Putri Grace dirancang oleh Helen Rose, perancang busana yang pernah meraih Academy Award. Putri Grace mengenakan baju pengantin yang dijahit 36 orang penjahit selama 6 minggu. Para undangan terdiri dari selebritas dan orang terkenal dari seluruh dunia, dan disaksikan lebih dari 30 juta orang di televisi. Pasangan Grace-Rainier berbulan madu di Mediterania di atas kapal layar milik Rainier, Deo Juvante II selama 7 minggu.

Sembilan bulan dan 4 hari kemudian, Princess Grace melahirkan anak pertama yang diberi nama Putri Caroline. Kelahiran Putri Caroline diumumnkan dengan 21 tembakan salvo, hari libur nasional, dan libur dari perjudian selama sehari, dan pembagian sampanye bagi penduduk Monako. Sekitar setahun kemudian, 101 tembakan salvo menyertai kelahiran putra kedua mereka, Pangeran Albert.


Pangeran Rainier dan Putri Grace dikaruniai 3 anak:

* Hereditary Princess Caroline Louise Marguerite, lahir 24 Januari 1957, dan sekarang calon penerus tahta Monako.
* Albert II dari Monako, lahir March 14 1958
* Putri Stephanie Marie Elisabeth, lahir 11 February 1965.

Putri Grace tidak pernah kembali ke dunia layar perak dan hanya bertugas menemani suaminya. Ketika ditawari Hitchcock peran utama dalam film Marnie, Putri Grace sangat berminat. Pangeran Rainier juga menyetujui, tapi rakyat Monako tidak setuju dan tawaran tersebut akhirnya ditampik Putri Grace.

Grace sempat tampil di atas panggung dalam serangkaian pembacaan puisi, dan sebagai narator dalam film dokumenter The Children of Theater Street (1977). Selain itu, Putri Grace giat dalam institusi yang mengembangkan kesenian di Monako. Sebuah lembaga bernama Princess Grace Foundation didirikan untuk membantu seniman lokal. Putri Grace adalah selebritas pertama yang mendukung dan berbicara untuk organisasi pendukung susu ibu, La Leche League.

Pada tahun 1981, Monako merayakan pernikahan ke-25 Putri Grace dan Pangeran Monako.
[sunting] Kecelakaan

Pada 13 September 1982, ketika sedang dalam perjalanan pulang ke Monako bersama Putri Stephanie dari rumah peristirahatannya, Putri Grace, 52 tahun, terserang stroke. Mobil Rover P6[2] yang dikendarai Putri Grace jatuh ke jurang. Putri Stephanie hanya menderita luka ringan. Di hari berikutnya, Putri Grace tutup usia, setelah terus tidak sadar sejak terjadinya kecelakaan.

Putri Grace dimakamkan di Katedral Saint Nicholas, Monako. Setelah wafat pada tahun 2005, Pangeran Rainier dimakamkan berdampingan dengan Putri Grace.#id.wikipedia.org#

Tidak ada komentar:

Posting Komentar