Kamis, 26 November 2009
Asyik Ngenet, Disabet Celurit
MALANG - Warung kopi "Kopyang" yang dilengkapi dengan fasilitas hotspot di ruko Jl Tirto Utomo 2D, Landungsari, Dau, dini hari kemarin disatroni perampok. Dua perampok bersepeda motor dan bersenjatakan celurit ini menggasak tiga unit laptop milik pengunjung dan satu HP Blackberry milik penjaga warung kopi. Peristiwa perampokan yang membawa kerugian sebesar Rp 20 juta ini dilaporkan oleh pemiliknya ke Polsek Dau.
Dalam aksinya, kawanan perampok menyekap dua pengunjung di dalam kamar mandi. Bahkan sebelumnya, satu perampok berbadan tegap dan mengenakan jaket kulit warna krem ini menebaskan celurit yang dibawa ke arah salah satu pengunjung. Isa, 24, korban yang disabet celurit itu berhasil menghindar dan ujung celurit mengenai tembok di belakang tempat dia duduk.
Handoko alias Gobleh, penunggu warung kopi, menceritakan perampokan terjadi sekitar pukul 03.00. "Tepatnya satu jam setelah toko tutup,'' ujar pria berusia 22 tahun ini. Biasanya warung ini beroperasi mulai pukul 09.00 hingga pukul 02.00.
Meski sudah waktunya tutup, namun pintu warung belum ditutup. Karena saat itu masih ada dua pengunjung yang enjoy bermain internet sambil lesehan dan minum kopi. Dua pengunjung yang sudah menjadi pelanggan tetap itu adalah Isa dan Bayu Istuaji, 25.
Saat ngenet, mendadak ada dua pria berdiri di depan teras warungnya. Satu pelaku masuk ke warung sambil bersendekap. Sedang satu temannya, tetap berdiri di teras juga sambil bersendekap dan tetap mengenakan helm. "Keduanya membawa celurit, masing-masing diselipkan di pinggangya. Dari luar terlihat kok celuritnya,'' ujar Handoko.
Tanpa bicara sepatah kata pun, dua orang yang merupakan perampok itu kemudian masuk dan berdiri di depan Isa dan Bayu. "Cukup lama dia diam, sekitar dua menit,'' imbuh pria berambut gondrong ini. Melihat ada pria tak dikenal berdiri di hadapannya, Isa dan Bayu bengong.
Demikian juga Handoko yang duduk membelakangi perampok juga diam. Mereka bingung siapa pria di depannya. "Ngomong juga tidak, hanya diam dan matanya memelotoi kami,'' imbuh Handoko. Perampok bertubuh tegap itu kemudian menghardik dan menyuruh Isa serta Bayu masuk ke kamar mandi.
Karena masih belum sadar jika pria di depannya adalah perampok, Isa dan Bayu tetap diam. Jengkel, perampok mengeluarkan celurit dari balik jaketnya dan melibaskan ke arah kedua mahasiswa UMM tersebut. "Mereka spontan menunduk dan bacokan celurit mengenai dinding tembok. Itu bekasnya,'' ujar Handoko sambil menunjuk ke tembok yang terkena sabetan celurit.
Daripada terluka akibat dibacok, keduanya segera menuruti permintaan perampok untuk masuk kamar mandi. Saat itulah Handoko menyelinap naik ke lantai dua menemui temannya yang sedang tidur, yakni Saifullah Aditya Putra, 24. Namun saat turun ke lantai I, dia melihat perampok sudah keluar warung sambil membawa tiga laptop dan HP miliknya.
Begitu tiba di lantai satu, Isa dan Bayu keluar dari kamar mandi dan berlari keluar berharap bisa mengejar perampok. Sayangnya saat menghidupkan motornya, perampok sudah merusak kabel gas dengan cara membacoknya. Perampok kabur keluar gapura Jl Tirto Utomo dan belok ke arah barat.
Seketika itu mereka melaporkan kejadian ini ke Polsek Dau dan ditindaklanjuti dengan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Berlanjut siang kemarin, Unit Identifikasi Polres Malang untuk kali kedua melakukan olah TKP.
Kapolsek Dau AKP Fathurohman mengatakan masih menyelidiki kasus ini. "Hingga siang ini (kemarin siang, Red) kami masih memeriksa para saksi. Kami fokus terhadap ciri-ciri pelaku,'' katanya. Berharap informasi dari korban akan dicocokkan dengan sejumlah residivis kasus serupa yang telah bebas dari penjara.
Sementara itu, pantauan Radar, untuk kali kedua saksi Isa dipanggil ke polsek guna menjalani pemeriksaan. Tiga anggota reskrim yang datang ke lokasi kejadian, meminta kepada Handoko untuk dipanggilkan Isa. Karena Isa sudah pulang ke kosnya usai menjalani pemeriksaan di polsek, maka anggota ini menjemput Isa di rumah kosnya. (mas/ziz) #radarmalang-jawapos#
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar