Minggu, 29 November 2009

Payudara Lenyap


Jika insiden ini terjadi di negara berkembang mungkin masih bisa dimaklumi. Tapi kasus hilangnya payudara pasien ini terjadi di Jepang.

Kasus salah penanganan pasien itu seharusnya tak terjadi di sebuah rumah sakit di sebuah negara maju seperti Jepang.

Tapi ternyata kemajuan teknologi, kerapian administrasi dan prosedur yang jelas di rumah sakit di Jepang, belum menjamin nihilnya kasus salah penangangan pasien.

Meskipun kasus salah operasi ini lebih disebabkan oleh faktor kesalahan manusia (human error).

Kasus hilangnya payudara seorang pasien, yang sebenarnya tidak menderita kanker payudara, merupakan tamparan keras bagi sistem layanan kesehatan di Negeri Matahari Terbit itu.

Kejadian memalukan dan mengejutkan itu bermula ketika tim dokter salah mengambil contoh dari hasil tes kanker payudara, sementara pasien yang ditangani tidak menderita kanker payudara.

Wanita malang berusia 40-an itu tahun lalu pergi ke rumah sakit di kota Okayama untuk menjalani mammogram, dan wanita itu diberitahu bahwa ia kemungkinan menderita kanker payudara.

Setelah itu tim dokter mengangkat satu payudara wanita itu. Tapi berdasarkan penelitian terhadap jaringan di payudara wanita itu, ternyata ia menderita mastopathy. Penyakit ini memang memiliki gejala yang mirip kanker payudara, tapi payudara itu tak perlu diangkat.

"Kami sangat menyesalkan peristiwa ini. Kami akan melakukan berbagai langkah sehingga kejadian seperti ini tidak terjadi lagi," ujar Tatsuya Itoshima, direktur RSU Saiseikai, Selasa (19/8).

Sebuah penyelidikan internal menemukan bahwa nomor identifikasi wanita itu beserta contoh jaringan tubuhnya tertukar dengan pasien yang benar-benar menderita kanker payudara, yang kebetulan menjalani tes di hari yang sama.

Sejauh ini belum jelas apakah wanita itu telah menerima kompensasi atas kecerobohan tim dokter itu atau belum. Sementara pasien yang benar-benar menderita kanker payudara itu telah diangkat satu payudaranya.[L2]#inilah.com#

Tidak ada komentar:

Posting Komentar